Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Kamis, 08 Mei 2014




1.        Apakah Hipertensi itu?
Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi di atas 140/90 mm Hg. 140 mmHg pada keadaan sistolik (tekanan ketika jantung kontraksi) atau 90 mmHg padatekanan  diastolik (tekanan saat jantung berelaksasi).
Berapa tekanan darah normal?
Tekanan darah normal orang dewasa yaitu 120/80 mmHg.


2.        Adakah tingkatan Hipertensi?
Hipertensi mempunyai tingkatan/ klasifikasi, yaitu:

Klasifikasi Tekanan Darah untuk orang Dewasa atau lebih
Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
<120
<80
Pre-hipertensi  
120-139
80-89
Hipertensi  
    Tingkat 1
    Tingkat 2

140 – 159
≥ 160

90 – 99
≥ 100










3.        Bagaimana Hipertensi itu bisa terjadi?
Hipertensi dapat terjadi karena beberapa penyebab, dan penyebab hipertensi dibedakan berdasarkan tipe hipertensinya, yaitu:
a.         Jika seseorang mengalami Hipertensi primer/idiopatik yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti dan tidak mempunyai kelainan penyakit, penyebab hipertensi ini adalah:
1)        Herediter/ keturunan, misalnya: orang tua menderita hipertensi, maka anaknya pun kemungkinan terkena hipertensi.
2)        Lingkungan, misalnya: jenis pekerjaan tertentu, tinggal di lingkungan yang padat penduduk, dapat menyebabkan seseorang mempunyai tekanan darah tinggi.
3)        Sensitivitas Garam, yaitu: jika seseorang mengkonsumsi banyak garam, maka akan mempengaruhi hormon tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi.

b.        Jika seseorang menderita  Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang diketahui penyebab pastinya, seperti:
1)        Hipertensi renal, karena adanya keadaan patologi pada ginjal, sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan darah arteri secara keseluruhan.
2)        Hipertensi Endokrin, disebabkan oleh ketidak normalan hormon yang menyebabkan hipertensi.
3)        Hipertensi Neurogenik, disebabkan oleh kesalahan kontrol tekanan darah karena kerusakan kontrol jantung.


4.        Bagaimana Perjalanan Hipertensi dalam tubuh kita?
Hipertensi dapat menetap di tubuh kita melalui dua tahap,yaitu yang pertama disebut stadium labil dan kedua disebut stadium menetap.
1)        Apa yang dimaksud Stadium Labil??
Pada tahap ini faktor utama yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah tekanan emosi. Akhirnya meningkatkan kerja saraf otonom tubuh dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Selain itu, jumlah cairan darah dan cairan dalam tubuh akan meningkat, sehingga memicu peningkatan tekanan jantung dan darah mengalami penyempitan. Akhirnya tekanan darah meningkat.
2)        Dan Apa yang terjadi pada Stadium Menetap??
       Pada tahap ini, dalam tubuh sudah terdapat perubahan-perubahan struktur dinding pembuluh darah yang tidak dapat kembali seperti semula, sehingga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan kerja ginjal yang menetap, akhirnya tekanan darah akan tetap tinggi.

5.        Apa saja Tanda dan Gejala jika saya terkena Hipertensi?
       Terkadang hipertensi tidak menunjukkan tanda dan gejala sampai bertahun-tahun, bahkan sampai terjadi komplikasi atau kematian organ-organ tubuh. Oleh sebab itu, hipertensi dikenal dengan sebutan “silent killer”.

       Namun beberapa gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, pusing, lelah penglihatan kabur, gangguan cara berjalan, sering pipis di malam hari, dan bengkak-bengkak di bagian badan,seperti kaki, lengan,dll.



6.        Faktor Apa Saja Yang Membuat Saya Berisiko Terkena Hipertensi?
a.         Riwayat keluarga
       Hipertensi merupakan penyakit keturunan dibuktikan dengan riwayat dengan keluarga hipertensi kemungkinan anaknya menderita hipertensi juga. 

b.        Merokok
       Merokok dapat berisiko terkena hipertensi karena karena nikotin pada rokok diserap oleh pembuluh darah kecil di paru-paru dan diedarkan ke aliran darah hingga sampai ke otak. Hal ini membuat pembuluh darah menyempit dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat dengan tekanan yang lebih tinggi.

c.         Aktivitas Fisik
       Aktivitas fisik dapat meningkatkan unsur-unsur kesegaran jasmani, seperti sistem jantung sehingga dapat mengurangi kejadian penyakit yang menyerang jantung, pembuluh darah, hipertensi, stress, dan mampu menurunkan tekanan darah, dan menurunkan lemak. Olah raga ini sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya 3 kali seminggu dan paling banyak 5 kali seminggu agar memberikan kesempatan otot istirahat dan bekerja efektif, atau dilakukan secara regular 30-45 menit setiap hari.
d.        Konsumsi Garam
       Kejadian hipertensi lebih banyak ditemui pada seseorang yang suka mengkonsumsi garam berlebih dibandingkan dengan yang mengkonsumsi garam cukup. Hal tersebut telah dibuktikan oleh sebuah penelitian, bahwa peningkatan tekanan darah pada usia lanjut di daerah perkotaan berhubungan dengan jumlah diet garam yang dikonsumsi.

e.         Usia
Semakin bertambahnya usia seseorang, semakin berisiko terkena hipertensi. 
f.          Jenis kelamin
       Jenis kelamin belum secara signifikan dapat menjadi faktor risiko hipertensi, karena terdapat perbedaan antara beberapa literatur. Kejadian hipertensi lebih banyak pada wanita (66,67%) dari pada laki-laki (33,33%). Hal ini kemungkinan karena pengaruh hormon estrogen pada wanita yang sudah menopouse tidak mampu menghasilkan High-Density Lipoprotein (HDL) atau lemak baik dalam jumlah banyak. Faktor pada jenis kelamin juga dipengaruhi dari kebiasaan merokok pada laki-laki lebih tinggi dari pada wanita.
g.         Pendidikan Kesehatan
       Penderita hipertensi yang mendapatkan pendidikan kesehatan mempunyai pengetahuan dan pemahaman lebih tinggi dibanding yang tidak mendapat pendidikan.
h.        Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
       Obesitas dapat menjadi salah satu pemicu hipertensi karena lemak dalam tubuh dapat mempengaruhi ketidakmampuan insulin dalam merombak gula dalam darah.
i.           Konsumsi Alkohol
       Konsumsi alkohol yang tinggi akan menyebabkan peningkatan tekanan darah karena efek racunnya, selain itu alkohol juga dapat meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh sehingga menyebabkan obesitas.
j.          Keadaan Psikologi
       Tekanan psikologis adalah salah satu faktor penyebab hipertensi karena dapat mengaktifkan saraf yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.

7.        Apa akibatnya jika Hipertensi tidak ditangani?
Komplikasi yang dapat disebabkan oleh hipertensi adalah:
a.         Stroke
       Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik (hipertensi yang sudah berlangsung lama), apabila pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak mengalami pembesaran dan menebal sehingga aliran darah berkurang.

b.        Infark Miokard
       Apabila pembuluh darah arteri koroner yang mengalami penyumbatan tidak dapat mensuplai oksigen yang cukup ke jantung maka akan terjadi infark miokard.
c.         Gagal ginjal
       Kerusakan pembuluh darah akibat hipertensi menyebabkan penurunan tingkat penyaringan urin di ginjal, sehingga ginjal tidak mampu bekerja menyaring urin secara maksimal.
d.        Enselopati (Kerusakan Otak)
       Pada hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya, tekanan darah yang sangat tinggi menyebabkan syaraf-syaraf di otak sekitar menjadi tidak mampu bekerja maksimal dan terjadi koma serta kematian.




8.        Bagaimana ya cara penanganan Hipertensi?
Penatalaksanaan hipertensi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.         Farmakologi (dengan obat-obatan)
       Berdasarkan JNC 7 menyatakan bahwa terapi untuk hipertensi secara farmakologi (menggunakan obat anti hipertensi), seperti golongan diuretik yang bertujuan untuk meningkatkan buang air pada penderita, memperlebar saluran pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah.
       Contoh obat yang termasuk dalam diuretik adalah thiazid. Efek samping dari thiazid adalah impotensi jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, pada ibu hamil dapat menembus plasenta dan mempengaruhi bayi, selain itu dapat berefek pada hipokalemia, asam urat, dan serangan jantung.

       Obat penyekat beta blocker. Kerja obat ini menghambat penyaluran pesan saraf dari pusat otak menuju otot pelindung pembuluh darah arteri kecil dan menahan kerja hormon adrenalin dan nonadrenalin. Efek samping Beta Blocker adalah penyempitan ruang udara paru-paru dan pada jangka waktu lama menyebabkan penurunan suhu pada tangan dan kaki, gangguan tidur, jika dikonsumsi pada awal kehamilan dapat memperlambat pertumbuhan bayi, dan penurunan tingkat energi karena obat ini mempengaruhi jantung untuk memompa lebih lama dan lambat.
       Inhibitor Angiotensin Convering Enzym Inhibitor (ACE) bekerja dengan mencegah aktivasi hormon angiotensin II dari dua zat pembentuknya, yaitu renin dan angiotensin I. Efek samping dari obat ini adalah proteinuria (urin mengandung protein) yang merupakan penyebab agal ginjal. Obat ini efektif diberikan pada penderita hipertensi yang berkulit putih, usia muda, penderita gagal jantung, penyakit ginjal diabetic dan pria yang impotensi.
       Antagonis kalsium bekerja untuk menahan ion kalsium berpindah di seluruh membran sel pada otot halus di dinding pembuluh darah terutama pada jantung. Obat yang termasuk antagonis kalsium adalah nifedipin, felodipin, lasidipin, nisolipin, dan isradipin. Efek samping obat ini adalah sembelit, kulit wajah memerah, sakit kepala, pembengkakan pergelangan kaki, pada wanita hamil dapat menunda persalinan dan cacat tubuh yang fatal.
b.        Non farmakologi
       Untuk mencegah terjadinya kecacatan dan kematian akibat hipertensi, beberapa sumber menyebutkan terapi non farmakologi (tidak menggunakan obat-obatan) menjadi terapi wajib yang harus dilakukan, karena terapi secara non farmakologi telah banyak diyakini dapat mengkontrol keadaan hipertensi, seperti modifikasi gaya hidup.
Terapi non farmakologi yang dapat digunakan adalah:
1)     Terapi Air merupakan terapi alami menggunakan bahan air. Prosedur terapi ini adalah membiasakan minum air 1,5 liter air setiap pagi setelah bangun tidur. Terapi air bertujuan untuk membersihkan racun-racun dalam tubuh, menjaga darah agar dapat berfungsi dengan baik, membantu proses pembuangan kotoran dalam tubuh, termasuk sembelit, dan mengatur suhu tubuh.
2)   Terapi Bekam merupakan terapi menggunakan canduk/ canthuk/ kop/cupping untuk membersihkan tubuh dari darah yang mengandung toksin (racun) dengan penyayatan tipis pada permukaan kulit (disebut juga sebagai cara untuk mengeluarkan darah kotor. 
3)   Mengubah gaya hidup dengan melakukan diet hipertensi atau mengatur pola makan yang sehat dapat mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Apa itu diet?
Diet adalah mengkonsumsi makanan dan minuman dengan takaran tertentu, dalam waktu tertentu, dan jenis makanan tertentu. Salah satu cara penanggulangan hipertensi yang direkomendasikan adalah pendekatan untuk menghentikan hipertensi atau dikenal dengan sebutan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension). Prinsip utama dari diet DASH adalah menyajikan menu makan dengan gizi seimbang yang mengandung kalium, magnesium, protein, serat, dan kalsium yang dapat menurunkan tekanan darah. Perencanaan makanan DASH adalah rendah lemak jenuh, kolestrol, dan lemak total dan meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan susu yang tidak mengandung lemak atau rendah lemak. Produk yang dianjurkan seperti biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan dan mengurangi konsumsi daging dengan kulit, permen, gula, dan minuman yang mengandung alkohol serta tidak merokok. Menu makanan dalam satu hari yang dianjurkan dalam diet DASH yaitu sebanyak 2000 kalori yang dibagi dalam tiga kali waktu makan, yaitu pagi, siang, dan malam. Tapi jumlah kalori tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi masing-masing orang yang menjalani diet. Makanan yang rendah kalori sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan bagi yang mengalami obesitas (kegemukan). Berdasarkan penelitian, diet DASH efektif untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi stadium 1.

Bagaimana caranya melakukan diet atau mengatur pola makan yang sehat?
1)       Mengurangi konsumsi garam
       Mengurangi konsumsi garam (natrium) merupakan hal yang penting untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Jumlah garam yang dikonsumsi dalam satu hari dibedakan menjadi tiga yaitu:
1)        Mengkonsumsi garam maksimal 2400 mg yang setara dengan 6 g (1 sendok teh) garam meja (garam dalam kemasan) untuk tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg.
2)     Mengkonsumsi garam 1500 mg yang setara dengan 4 g (2/3 atau 0,65 sendok teh) garam meja untuk tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg.
3)        Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi garam jika tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160 dan diastolik lebih atau sama dengan 100 mmHg.
Jumlah garam yang dijelaskan diatas sudah termasuk jumlah garam alami yang terdapat dalam bahan makanan serta jumlah garam yang ditambahkan saat masak. Untuk memperbaiki rasa tawar akibat pengurangan garam dapat dilakukan dengan menambahkan gula merah, bawang merah atau putih, jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam.

Apa saja makanan yang mengandung garam?
Makanan yang mengandung garam dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:
1)        Makanan rendah garam
       Makanan rendah garam dapat dikonsumsi sesering mungkin. Makanan rendah garam seperti buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, daging, ikan, nasi.
2)        Makanan dengan kadar garam menengah
       Makanan dengan kadar garam menengah adalah makanan yang boleh dikonsumsi tetapi dibatasi. Makanan dengan kadar garam menengah seperti susu dan produk susu dalam kemasan, yogurt, eskrim, mentega yang tawar, bubur sereal tanpa garam, gandum.
3)        Makanan tinggi garam
       Makanan tinggi garam adalah makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Makanan yang tinggi garam seperti makanan ringan dan cepat saji, kacang asin, kecap asin, pizza, ayam goreng, selai kacang, sayur dalam kaleng, susu kental, mentega, ikan asap, ikan kalengan, daging yang diawetkan termasuk ikan asin dan sosis, kari, produk sereal, sup khusus kalengan atau kemasan, buah kering, masakan cina, saus siap masak, terigu dan bubuk pengembang, pemanis buatan serta biskuit dan kue.



2)       Mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat
Apa itu Karbohidrat?
       Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Karbohidrat terdiri dari dua macam, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks dianjurkan untuk penderita hipertensi karena aman dikonsumsi sedangkan karbohidrat sederhana tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan hipertensi.
1)     Karbohidrat kompleks yang dianjurkan seperti nasi, mie, roti, kentang, biji-bijian, singkong dan ubi jalar. Nasi dapat dikonsumsi dengan ukuran ¾ gelas (100 gram), kentang 2 buah, mie 1 kepalan tangan, singkong atau ubi jalar 2 buah, roti 2 buah, biji-bijian 1 ons setiap kali makan. Karbohidrat kompleks dianjurkan untuk dikonsumsi 3 kali dalam sehari, setiap kali makan anda dapat memilih salah satu jenis karbohidrat tersebut sesuai dengan ukuran atau porsi yang telah ditentukan.
2)        Karbohidrat sederhana yang tidak dianjurkan seperti gula, produk makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan, manisan, sirup, dodol, soda, dan cemilan yang manis. Kelebihan konsumsi gula dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan darah menjadi pekat, sehingga jika ingin mengkonsumsi gula maka harus membatasi penggunaan gula dalam makanan dan minuman tidak lebih dari 5 sendok dalam seminggu. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan yang segar sebagai cemilan atau makanan penutup daripada makanan yang manis.



3)        Mengkonsumsi sumber makanan yang mengandung protein
Apa itu protein?
       Protein merupakan salah satu zat gizi utama yang diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Protein dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.
Apa sajakah protein itu?
Protein terdiri dari dua macam yaitu protein hewani dan protein nabati.
1)        Protein hewani merupakan protein yang bersumber dari hewan seperti ayam, burung, daging sapi, kambing, bebek, ikan, telur putih, dan susu rendah lemak. Dianjurkan untuk mengkonsumsi ayam tanpa kulit dan lemak dengan ukuran tidak lebih dari 100 gram per hari. Kulit ayam mengandung tinggi kolestrol sehingga dianjurkan untuk melepaskan kulit ayam sebelum memasaknya. Bagi penderita hipertensi tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi daging sapi, kambing dan bebek sebagai sumber protein karena daging ini mengandung tinggi kolestrol.
2)        Protein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan seperti kedelai, brokoli, bayam, kacang-kacangan serta hasil olahannya seperti tahu dan tempe. Jika anda ingin menkonsumsi tahu dan tempe sebagai pengganti ayam dalam satu hari maka anda dianjurkan untuk mengkonsumsi sebanyak 2 potong tahu atau 2 potong tempe ukuran sedang (50 gram) setiap hari.

4)       Meningkatkan konsumsi makanan yang berserat tinggi
Apa sajakah serat itu?
       Serat terdiri dari dua golongan yaitu serat kasar dan serat makanan. Serat kasar banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan, sedangkan serat makanan terdapat pada nasi, kentang, singkong, dan kacang ijo. Serat berfungsi untuk melancarkan proses pencernaan, menurunkan kolestrol, dan menurunkan tekanan darah. Tetapi hal tersebut dapat terjadi apabila makanan yang dikonsumsi dalam sehari mengandung berbagai macam serat kasar dan porsi sayuran lebih banyak dibandingkan dengan nasi, singkong, biji-bijian, ikan, dan ayam.
Apa sajakah makanan yang mengandung serat kasar cukup tinggi?
1)        Golongan buah-buahan, dianjurkan untuk dikonsumsi 2-4 buah per hari dengan ukuran sedang atau ukuran bola tenis. Golongan buah-buahan yang dianjurkan seperti jambu biji, pisang, belimbing, jambu bol, kedondong, anggur, nangka masak, markisa, pepaya, alpukat, jeruk, mangga, apel, dan semangka.
2)        Golongan sayuran, dianjurkan apabila memasak sayuran sebaiknya direbus, hindari memasak dengan menggunakan santan atau minyak. Golongan sayuran yang dianjurkan seperti daun bawang, jamur segar, bawang putih, daun dan kulit melinjo, buah kelor, kacang panjang, daun kemangi, daun katuk, daun ubi jalar, daun seledri, lobak, tomat, kangkung, tahu, buncis, kol, wortel, bayam, dan sawi.
3)    Golongan protein nabati seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan biji-bijian (beras merah, jagung).
4)        Makanan lainnya seperti rumput laut. 

5)       Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan minyak
Terdiri dari apa sajakah lemak itu?
       Lemak di dalam makanan terdiri dari dua macam, yaitu lemak jenuh (lemak jahat) dan tidak jenuh (lemak tidak jahat). Lemak jenuh dapat menaikkan kadar kolestrol dan trigliserida darah. Lemak jenuh banyak terdapat pada makanan yang berasal dari hewan seperti daging sapi, babi, kerbau, kambing, mentega, susu dalam kemasan, keju, dan beberapa dari tumbuhan seperti kelapa. Sedangkan lemak tidak jenuh cenderung dapat menurunkan kadar kolestrol dan trigliserida darah. Bahkan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh kebanyakan berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, dan sebagian kecil dari hewani seperti ikan dan minyak ikan.
       Apa saja yang harus diperhatikan dalam mengurangi konsumsi lemak dan   minyak?
1)        Hindari penggunaan minyak kelapa tidak lebih dari 1 cangkir dalam sehari.
2)        Hindari penggunaan lemak hewan dan margarine.
3)    Membatasi penggunaan minyak goreng dan mentega tidak lebih dari 3 sendok teh dalam sehari.
4)        Hindari penggunaan minyak goreng yang sama digunakan berkali-kali untuk menggoreng karena minyak goreng yang digunakan berkali-kali dapat menjadi lemak jahat. Sebaiknya penggunaan minyak goreng digunakan sekali saja untuk menggoreng agar menjaga kandungan lemak baiknya.
5)     Menghindari konsumsi daging dan ayam dengan kulit dan jenis jeroan (organ bagian dalam) sapi, kambing, ayam seperti hati, otak, dan usus dan jenis jeroan lainnya pada menu makanan sehari-hari.
6)    Hindari makanan yang mengandung minyak seperti pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng, ikan goreng, ayam atau bebek goreng dalam sehari.

7)      Membatasi konsumsi kuning telur tidak lebih dari 3 butir dalam seminggu. Dianjurkan untuk mengkonsumsi putih telur saja tanpa kuning telur dalam makanan sehari-hari, karena putih telur mengandung tinggi protein.

8)   Hindari memasak sayuran dengan menggunakan santan atau minyak.
8)   Sayuran atau ayam atau ikan sebaiknya diolah atau dimasak dengan cara di rebus atau memanggang agar membatasi penggunaan minyak. Mengolah makanan dengan cara merebus dapat memelihara zat-zat gizi dalam makanan. Sebaliknya menggoreng makanan dengan minyak yang bersuhu tinggi dapat merusak zat-zat gizi yang bermanfaat dalam makanan. Selain itu, penggunaan minyak yang berlebih dapat meningkatkan kadar kolestrol dan kalori dalam tubuh yang dapat menyebabkan kegemukkan. Jika ingin memanggang ayam atau ikan sebaiknya lakukan perawatan pada alat panggangan karena dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker.

6)       Mengkonsumsi sumber kalsium
Apa manfaat kalsium bagi tubuh?
       Kalsium adalah mineral yang penting bagi tubuh. Kalsium bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah, mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis), melenturkan otot, mencegah penyakit jantung, dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

       Apa saja makanan dan minuman yang mengandung tinggi kalsium?
1)     Susu low fat (susu rendah lemak) atau susu skim (susu tanpa lemak), dianjurkan untuk dikonsumsi 2-3 gelas atau 40 mg per hari.
2)        Susu kacang kedelai dianjurkan dikonsumsi 2-3 gelas per hari.
3)        Kacang-kacangan serta hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
4)    Sayuran yang mengandung sumber kalsium yang baik seperti bayam dan brokoli yang dapat dikonsumsi 1 mangkuk per hari.

Apa yang tidak dianjurkan untuk sumber kalsium?
       Pada penderita hipertensi, penggunaan susu yang sudah dikalengkan atau dikemas seperti susu kental manis, keju, sumplemen kalsium, dan ikan teri asin sebagai sumber kalsium tidak dianjurkan. 


Bagaimana contoh menu makanan diet untuk penderita hipertensi?
Contoh Menu Makanan Diet Hipertensi
Hari
Pagi
Siang
Malam


Senin
Nasi
Sayur bening
Telur putih
Jeruk
Nasi
Tahu rebus
Sayur bening
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Sayur bening
Ayam rebus tanpa kulit
Pepaya


Selasa
Nasi
Sayur Sop
Ayam rebus tanpa kulit
Semangka
Nasi
Telur putih
Sayur Sop
Mangga
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Telur putih
Sayur Sop
Apel



Rabu
Nasi
Sayur bening
Ikan
Pisang
Nasi
Sayur bening
Ayam rebus tanpa kulit
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Sayur bening
Ikan
Pepaya


Kamis
Nasi
Telur dadar
Sayur bening
Pepaya
Nasi
Sayur bening
Ikan
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Sayur bening
Ayam rebus tanpa kulit
Pepaya


Jumat
Nasi
Tempe rebus
Sayur Sop
Apel
Nasi
Tempe rebus
Sayur Sop
Jeruk
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Tahu dan tempe rebus
Sayur Sop
Pepaya


Sabtu
Nasi
Cah sayuran
Ikan
Pisang
Nasi
Cah sayuran
Ayam rebus tanpa kulit
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Cah sayuran
Telur dadar
Apel


Minggu
Nasi
Tempe rebus
Sayur sop
Pepaya
Nasi
Tahu rebus
Sayur Sop
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
Nasi
Ayam goreng
Sayur Sop
Pisang





10 komentar:

  1. terimakasih informasinya mbak..

    BalasHapus
  2. mas, besok saya kontrol lagi ke puskesmas.. samapi sekarang sy sudah mulai mematuhi dietnya..

    BalasHapus
  3. mbak, mau tanya.. saya setelah makan sama sambel kok rasanya pusing pusing ya? terus,besoknya check tensi saya tinggi

    BalasHapus
  4. Kalau makan sambel, garam sama gulanya jangan banyak2 bu, yang membuat tensi naik itu dari garam dan gula.. kalau cabainya bagus untuk mempelancar tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung tetapi kalau kebanyakan makan cabai nanti bisa membuat lambung infeksi. Jadi saya sarankan kalau makan sambel, cabainya secukupnya saja jangan banyak2, garam dan gulanya juga harus sedikit tidak lebih dari setengah sendok teh, karena untuk tekanan darah tinggi maksimal konsumsi garam dan gula baik diminuman dan makananan tidak lebih dari 1 sendok teh per hari.

    BalasHapus
  5. iyaa bagus bu, nanti ditingkatkan ya bu untuk pola dietnya.. semoga tekananan darah ibu bisa turun dan terkontrol..

    BalasHapus
  6. kalau habis makan lebih baik mengkonsumsi buah2an ya mas daripada cemilan?

    BalasHapus
  7. iya lebih baik mengkonsumsi buah2an, karena kalau cemilan biasanya mengandung zat-zat yang bisa meningkatkan tekanan darah.

    BalasHapus
  8. Terimakasih mas atas informasinya sehingga pengetahuan saya bisa bertambah tentang hipertensi, nanti akan saya bagikan informasinya kepada warga yang lain.

    BalasHapus
  9. Iya bu sama sama. Semoga informasi yang kami sampaikan bisa bermanfaat..

    BalasHapus
  10. Mlam Om...emg telur dadar boleh kahh....itu kan digoreng....

    BalasHapus