Hipertensi
adalah penyakit tekanan darah tinggi di atas 140/90 mm Hg. 140 mmHg pada
keadaan sistolik (tekanan ketika jantung kontraksi) atau 90
mmHg padatekanan diastolik (tekanan saat jantung berelaksasi).
Berapa tekanan darah
normal?
Tekanan darah
normal orang dewasa yaitu 120/80 mmHg.
2.
Adakah tingkatan Hipertensi?
Hipertensi
mempunyai tingkatan/ klasifikasi, yaitu:
Klasifikasi Tekanan Darah untuk orang Dewasa atau
lebih
|
||
Kategori
|
Sistolik (mmHg)
|
Diastolik (mmHg)
|
Normal
|
<120
|
<80
|
Pre-hipertensi
|
120-139
|
80-89
|
Hipertensi
Tingkat 1
Tingkat 2
|
140 – 159
≥ 160
|
90 – 99
≥ 100
|
3.
Bagaimana Hipertensi itu bisa terjadi?
Hipertensi dapat terjadi karena beberapa penyebab, dan
penyebab hipertensi dibedakan berdasarkan tipe hipertensinya, yaitu:
a.
Jika seseorang mengalami Hipertensi
primer/idiopatik yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya secara
pasti dan tidak mempunyai kelainan penyakit, penyebab hipertensi ini adalah:
1)
Herediter/ keturunan, misalnya:
orang tua menderita hipertensi, maka anaknya pun kemungkinan terkena
hipertensi.
2)
Lingkungan, misalnya: jenis
pekerjaan tertentu, tinggal di lingkungan yang padat penduduk, dapat
menyebabkan seseorang mempunyai tekanan darah tinggi.
3)
Sensitivitas Garam, yaitu: jika
seseorang mengkonsumsi banyak garam, maka akan mempengaruhi hormon tubuh yang
dapat menyebabkan hipertensi.
b.
Jika seseorang
menderita Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang diketahui
penyebab pastinya, seperti:
1)
Hipertensi renal, karena adanya
keadaan patologi pada ginjal, sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan darah
arteri secara keseluruhan.
2)
Hipertensi Endokrin, disebabkan oleh
ketidak normalan hormon yang menyebabkan hipertensi.
3)
Hipertensi Neurogenik, disebabkan
oleh kesalahan kontrol tekanan darah karena kerusakan kontrol jantung.
4.
Bagaimana Perjalanan Hipertensi dalam
tubuh kita?
Hipertensi dapat menetap di tubuh kita melalui
dua tahap,yaitu yang pertama disebut stadium labil dan kedua disebut stadium
menetap.
1)
Apa yang dimaksud Stadium Labil??
Pada tahap ini faktor utama yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah
tekanan emosi. Akhirnya meningkatkan kerja saraf otonom tubuh dan menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
Selain itu, jumlah cairan darah dan cairan dalam tubuh akan meningkat,
sehingga memicu peningkatan tekanan jantung dan darah mengalami penyempitan.
Akhirnya tekanan darah meningkat.
2)
Dan Apa yang terjadi pada Stadium Menetap??
Pada tahap ini, dalam tubuh
sudah terdapat perubahan-perubahan struktur dinding pembuluh darah yang tidak
dapat kembali seperti semula, sehingga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah dan peningkatan kerja ginjal yang menetap, akhirnya tekanan darah akan
tetap tinggi.
Terkadang hipertensi tidak menunjukkan tanda dan
gejala sampai bertahun-tahun, bahkan sampai terjadi komplikasi atau kematian
organ-organ tubuh. Oleh sebab itu, hipertensi dikenal dengan sebutan “silent killer”.
Namun
beberapa gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, pusing, lelah penglihatan
kabur, gangguan cara berjalan, sering pipis di malam hari, dan bengkak-bengkak
di bagian badan,seperti kaki, lengan,dll.
6.
Faktor
Apa Saja Yang Membuat Saya Berisiko Terkena Hipertensi?
a.
Riwayat keluarga
Hipertensi merupakan penyakit keturunan dibuktikan
dengan riwayat dengan keluarga
hipertensi kemungkinan
anaknya menderita hipertensi juga.
b.
Merokok
Merokok dapat berisiko terkena hipertensi
karena karena nikotin pada rokok diserap oleh pembuluh darah kecil di
paru-paru dan diedarkan ke aliran darah hingga sampai ke otak. Hal ini membuat pembuluh darah menyempit dan
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat dengan tekanan yang lebih tinggi.
c.
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat meningkatkan unsur-unsur kesegaran jasmani, seperti sistem
jantung sehingga dapat mengurangi kejadian penyakit yang menyerang
jantung, pembuluh darah, hipertensi, stress, dan mampu menurunkan tekanan
darah, dan menurunkan lemak. Olah raga ini sebaiknya dilakukan
sekurang-kurangnya 3 kali seminggu dan paling banyak 5 kali seminggu agar
memberikan kesempatan otot istirahat dan bekerja efektif, atau dilakukan secara
regular 30-45 menit setiap hari.
d.
Konsumsi Garam
Kejadian hipertensi lebih banyak ditemui pada
seseorang yang suka mengkonsumsi garam berlebih dibandingkan dengan yang
mengkonsumsi garam cukup. Hal tersebut telah dibuktikan oleh sebuah penelitian, bahwa peningkatan tekanan
darah pada usia lanjut di daerah perkotaan berhubungan dengan jumlah diet garam
yang dikonsumsi.
e.
Usia
f.
Jenis kelamin
Jenis kelamin belum secara signifikan dapat menjadi
faktor risiko hipertensi, karena terdapat perbedaan antara beberapa literatur.
Kejadian hipertensi lebih banyak pada wanita (66,67%) dari pada laki-laki
(33,33%). Hal ini kemungkinan karena pengaruh hormon estrogen pada wanita yang
sudah menopouse tidak mampu menghasilkan High-Density
Lipoprotein (HDL)
atau lemak baik dalam jumlah banyak. Faktor pada jenis kelamin juga dipengaruhi
dari kebiasaan merokok pada laki-laki lebih tinggi dari pada wanita.
g.
Pendidikan Kesehatan
Penderita hipertensi yang mendapatkan pendidikan
kesehatan mempunyai pengetahuan dan pemahaman lebih tinggi dibanding yang tidak
mendapat pendidikan.
h.
Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
Obesitas dapat menjadi salah satu pemicu hipertensi
karena lemak dalam tubuh dapat mempengaruhi ketidakmampuan insulin dalam
merombak gula dalam darah.
i.
Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang tinggi akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah karena efek racunnya, selain itu alkohol juga dapat
meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh sehingga menyebabkan obesitas.
j.
Keadaan Psikologi
Tekanan psikologis adalah salah satu faktor penyebab
hipertensi karena dapat mengaktifkan saraf yang menyebabkan peningkatan tekanan
darah.
7.
Apa
akibatnya jika Hipertensi tidak ditangani?
Komplikasi yang dapat disebabkan oleh hipertensi adalah:
a.
Stroke
Stroke dapat terjadi pada
hipertensi kronik (hipertensi yang sudah berlangsung lama), apabila pembuluh
darah yang mensuplai darah ke otak mengalami pembesaran dan menebal sehingga
aliran darah berkurang.
b.
Infark Miokard
Apabila pembuluh darah arteri koroner yang mengalami
penyumbatan tidak dapat mensuplai oksigen yang cukup ke jantung maka akan
terjadi infark miokard.
c.
Gagal ginjal
Kerusakan pembuluh darah akibat hipertensi menyebabkan
penurunan tingkat penyaringan urin di ginjal, sehingga ginjal tidak mampu
bekerja menyaring urin secara maksimal.
d.
Enselopati (Kerusakan Otak)
Pada hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya,
tekanan darah yang sangat tinggi menyebabkan syaraf-syaraf di otak sekitar
menjadi tidak mampu bekerja maksimal dan terjadi koma serta kematian.
8.
Bagaimana
ya cara penanganan Hipertensi?
Penatalaksanaan hipertensi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.
Farmakologi (dengan obat-obatan)
Berdasarkan JNC 7 menyatakan bahwa terapi untuk
hipertensi secara farmakologi (menggunakan obat anti hipertensi), seperti
golongan diuretik yang bertujuan untuk meningkatkan buang air pada penderita,
memperlebar saluran pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah.
Contoh obat yang termasuk dalam
diuretik adalah thiazid.
Efek samping dari thiazid adalah
impotensi jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, pada ibu hamil dapat menembus
plasenta dan mempengaruhi bayi, selain itu dapat berefek pada hipokalemia, asam
urat, dan serangan jantung.
Obat penyekat beta blocker. Kerja obat ini
menghambat penyaluran pesan saraf dari pusat otak menuju otot pelindung
pembuluh darah arteri kecil dan menahan kerja hormon adrenalin dan
nonadrenalin. Efek samping Beta
Blocker adalah penyempitan ruang udara paru-paru dan pada jangka
waktu lama menyebabkan penurunan suhu pada tangan dan kaki, gangguan tidur,
jika dikonsumsi pada awal kehamilan dapat memperlambat pertumbuhan bayi, dan
penurunan tingkat energi karena obat ini mempengaruhi jantung untuk memompa
lebih lama dan lambat.
Inhibitor Angiotensin Convering Enzym Inhibitor (ACE) bekerja
dengan mencegah aktivasi hormon angiotensin II dari dua zat pembentuknya, yaitu
renin dan angiotensin I. Efek samping dari obat ini adalah proteinuria (urin
mengandung protein) yang merupakan penyebab agal ginjal. Obat ini
efektif diberikan pada penderita hipertensi yang berkulit putih, usia muda,
penderita gagal jantung, penyakit ginjal diabetic dan pria yang impotensi.
Antagonis kalsium bekerja untuk menahan ion kalsium
berpindah di seluruh membran sel pada otot halus di dinding pembuluh darah
terutama pada jantung. Obat yang termasuk antagonis kalsium adalah nifedipin,
felodipin, lasidipin, nisolipin, dan isradipin. Efek samping obat ini adalah
sembelit, kulit wajah memerah, sakit kepala, pembengkakan pergelangan kaki,
pada wanita hamil dapat menunda persalinan dan cacat tubuh yang fatal.
b.
Non farmakologi
Untuk mencegah terjadinya kecacatan dan kematian
akibat hipertensi, beberapa sumber menyebutkan terapi non farmakologi (tidak
menggunakan obat-obatan) menjadi terapi wajib yang harus dilakukan, karena
terapi secara non farmakologi telah banyak diyakini dapat mengkontrol keadaan
hipertensi, seperti modifikasi gaya hidup.
Terapi non farmakologi yang dapat digunakan adalah:
1) Terapi Air
merupakan terapi alami menggunakan bahan air. Prosedur terapi ini adalah
membiasakan minum air 1,5 liter air setiap pagi setelah bangun tidur. Terapi
air bertujuan untuk membersihkan racun-racun dalam tubuh, menjaga darah agar
dapat berfungsi dengan baik, membantu proses pembuangan kotoran dalam tubuh,
termasuk sembelit, dan mengatur suhu tubuh.
2) Terapi Bekam
merupakan terapi menggunakan canduk/ canthuk/ kop/cupping untuk membersihkan
tubuh dari darah yang mengandung toksin (racun) dengan penyayatan tipis pada
permukaan kulit (disebut juga sebagai cara untuk mengeluarkan darah kotor.
3) Mengubah gaya
hidup dengan melakukan diet hipertensi atau mengatur pola makan yang sehat
dapat mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Diet
adalah mengkonsumsi makanan dan minuman dengan takaran tertentu, dalam waktu
tertentu, dan jenis makanan tertentu. Salah satu cara penanggulangan hipertensi
yang direkomendasikan adalah pendekatan untuk menghentikan hipertensi atau
dikenal dengan sebutan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension). Prinsip
utama dari diet DASH adalah menyajikan menu makan dengan gizi seimbang yang
mengandung kalium, magnesium, protein, serat, dan kalsium yang dapat menurunkan
tekanan darah. Perencanaan makanan DASH adalah rendah lemak jenuh, kolestrol,
dan lemak total dan meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan susu yang
tidak mengandung lemak atau rendah lemak. Produk yang dianjurkan seperti
biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan dan mengurangi konsumsi daging dengan
kulit, permen, gula, dan minuman yang mengandung alkohol serta tidak merokok. Menu
makanan dalam satu hari yang dianjurkan dalam diet DASH yaitu sebanyak 2000
kalori yang dibagi dalam tiga kali waktu makan, yaitu pagi, siang, dan malam.
Tapi jumlah kalori tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi masing-masing
orang yang menjalani diet. Makanan yang rendah kalori sangat bermanfaat untuk
menurunkan berat badan bagi yang mengalami obesitas (kegemukan). Berdasarkan
penelitian, diet DASH efektif untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi
stadium 1.
Bagaimana caranya melakukan diet atau mengatur pola makan yang sehat?
Bagaimana caranya melakukan diet atau mengatur pola makan yang sehat?
1) Mengurangi
konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam (natrium) merupakan hal yang penting
untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Jumlah garam yang
dikonsumsi dalam satu hari dibedakan menjadi tiga yaitu:
1)
Mengkonsumsi garam maksimal 2400 mg yang
setara dengan 6 g (1 sendok teh) garam meja (garam dalam kemasan) untuk tekanan
darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg.
2)
Mengkonsumsi
garam 1500 mg yang setara dengan 4 g (2/3 atau 0,65 sendok teh) garam meja
untuk tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg.
3)
Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi garam
jika tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160 dan diastolik lebih atau
sama dengan 100 mmHg.
Jumlah
garam yang dijelaskan diatas sudah termasuk jumlah garam alami yang terdapat
dalam bahan makanan serta jumlah garam yang ditambahkan saat masak. Untuk
memperbaiki rasa tawar akibat pengurangan garam dapat dilakukan dengan
menambahkan gula merah, bawang merah atau putih, jahe, kencur dan bumbu lain
yang tidak asin atau mengandung sedikit garam.
Apa
saja makanan yang mengandung garam?
Makanan
yang mengandung garam dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:
1)
Makanan rendah garam
Makanan rendah garam dapat dikonsumsi sesering mungkin.
Makanan rendah garam seperti buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, daging,
ikan, nasi.
2)
Makanan dengan kadar garam menengah
Makanan dengan kadar garam menengah adalah makanan yang boleh
dikonsumsi tetapi dibatasi. Makanan dengan kadar garam menengah seperti susu
dan produk susu dalam kemasan, yogurt, eskrim, mentega yang tawar, bubur sereal
tanpa garam, gandum.
3)
Makanan tinggi garam
Makanan tinggi garam adalah makanan yang tidak boleh
dikonsumsi. Makanan yang tinggi garam seperti makanan ringan dan cepat saji,
kacang asin, kecap asin, pizza, ayam goreng, selai kacang, sayur dalam kaleng,
susu kental, mentega, ikan asap, ikan kalengan, daging yang diawetkan termasuk
ikan asin dan sosis, kari, produk sereal, sup khusus kalengan atau kemasan,
buah kering, masakan cina, saus siap masak, terigu dan bubuk pengembang,
pemanis buatan serta biskuit dan kue.
2) Mengkonsumsi
makanan yang mengandung karbohidrat
Apa itu Karbohidrat?
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia.
Karbohidrat terdiri dari dua macam, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. Karbohidrat kompleks dianjurkan untuk penderita hipertensi karena
aman dikonsumsi sedangkan karbohidrat sederhana tidak dianjurkan karena dapat
meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan hipertensi.
1) Karbohidrat kompleks yang dianjurkan seperti
nasi, mie, roti, kentang, biji-bijian, singkong dan ubi jalar. Nasi dapat dikonsumsi dengan ukuran ¾
gelas (100 gram), kentang
2 buah, mie 1 kepalan tangan, singkong atau ubi jalar 2 buah, roti
2 buah, biji-bijian 1 ons setiap kali makan. Karbohidrat kompleks dianjurkan untuk dikonsumsi 3
kali dalam sehari, setiap kali makan anda dapat memilih salah satu jenis karbohidrat tersebut
sesuai dengan ukuran atau porsi yang telah ditentukan.
2)
Karbohidrat sederhana yang tidak dianjurkan
seperti gula, produk makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan,
manisan, sirup, dodol, soda, dan cemilan yang manis. Kelebihan konsumsi gula
dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan darah menjadi pekat,
sehingga jika ingin mengkonsumsi gula maka harus membatasi penggunaan gula
dalam makanan dan minuman tidak lebih dari 5 sendok dalam seminggu. Dianjurkan
untuk mengkonsumsi buah-buahan yang segar sebagai cemilan atau makanan penutup
daripada makanan yang manis.
3)
Mengkonsumsi
sumber makanan yang mengandung protein
Apa
itu protein?
Protein
merupakan salah satu zat gizi utama yang diperlukan tubuh untuk menjalankan
fungsinya dengan baik. Protein dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
mempercepat penyembuhan luka, menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan
darah.
Apa
sajakah protein itu?
Protein terdiri dari dua macam yaitu protein
hewani dan protein nabati.
1)
Protein hewani merupakan protein yang
bersumber dari hewan seperti ayam, burung, daging sapi, kambing, bebek, ikan, telur putih, dan susu rendah
lemak. Dianjurkan untuk mengkonsumsi ayam tanpa kulit dan lemak dengan
ukuran tidak lebih dari 100 gram per hari. Kulit ayam mengandung tinggi
kolestrol sehingga dianjurkan untuk melepaskan kulit ayam sebelum memasaknya. Bagi penderita hipertensi tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi daging sapi, kambing dan bebek sebagai sumber protein karena daging ini mengandung tinggi kolestrol.
2)
Protein nabati merupakan protein yang
bersumber dari tumbuhan seperti kedelai, brokoli, bayam, kacang-kacangan serta
hasil olahannya seperti tahu dan tempe. Jika anda ingin menkonsumsi tahu dan tempe sebagai pengganti ayam dalam satu hari maka anda dianjurkan untuk mengkonsumsi sebanyak 2 potong tahu atau 2 potong tempe ukuran sedang (50 gram) setiap hari.
4)
Meningkatkan konsumsi makanan yang berserat
tinggi
Apa
sajakah serat itu?
Serat
terdiri dari dua golongan yaitu serat kasar dan serat makanan. Serat kasar
banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan, sedangkan serat makanan terdapat
pada nasi, kentang, singkong, dan kacang ijo. Serat berfungsi untuk melancarkan
proses pencernaan, menurunkan kolestrol, dan menurunkan tekanan darah. Tetapi
hal tersebut dapat terjadi apabila makanan yang dikonsumsi dalam
sehari mengandung berbagai macam serat kasar dan porsi sayuran lebih
banyak dibandingkan dengan nasi, singkong, biji-bijian, ikan, dan ayam.
Apa sajakah makanan yang mengandung serat kasar cukup
tinggi?
1)
Golongan buah-buahan, dianjurkan untuk
dikonsumsi 2-4 buah per hari dengan ukuran sedang atau ukuran bola tenis. Golongan
buah-buahan yang dianjurkan seperti jambu biji, pisang, belimbing, jambu bol,
kedondong, anggur, nangka masak, markisa, pepaya, alpukat, jeruk, mangga, apel,
dan semangka.
2)
Golongan sayuran, dianjurkan apabila memasak
sayuran sebaiknya direbus, hindari memasak dengan menggunakan santan atau
minyak. Golongan sayuran yang dianjurkan seperti daun bawang, jamur segar,
bawang putih, daun dan kulit melinjo, buah kelor, kacang panjang, daun kemangi,
daun katuk, daun ubi jalar, daun seledri, lobak, tomat, kangkung, tahu, buncis,
kol, wortel, bayam, dan sawi.
3) Golongan protein nabati seperti kacang tanah,
kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan biji-bijian (beras merah,
jagung).
4)
Makanan lainnya seperti rumput laut.
5) Mengurangi
konsumsi lemak jenuh dan minyak
Terdiri
dari apa sajakah lemak itu?
Lemak di dalam makanan terdiri dari dua macam, yaitu lemak
jenuh (lemak jahat) dan tidak jenuh (lemak tidak jahat). Lemak jenuh dapat
menaikkan kadar kolestrol dan trigliserida darah. Lemak jenuh banyak terdapat
pada makanan yang berasal dari hewan seperti daging sapi, babi, kerbau,
kambing, mentega, susu dalam kemasan, keju, dan beberapa dari tumbuhan seperti
kelapa. Sedangkan lemak tidak jenuh cenderung dapat menurunkan kadar kolestrol
dan trigliserida darah. Bahkan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh
kebanyakan berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak jagung, minyak kedelai,
minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, dan sebagian kecil dari hewani
seperti ikan dan minyak ikan.
Apa saja yang
harus diperhatikan dalam mengurangi konsumsi lemak dan minyak?
1)
Hindari penggunaan minyak kelapa tidak lebih
dari 1 cangkir dalam sehari.
2)
Hindari penggunaan lemak hewan dan margarine.
4)
Hindari penggunaan minyak goreng yang sama
digunakan berkali-kali untuk menggoreng karena minyak goreng yang digunakan
berkali-kali dapat menjadi lemak jahat. Sebaiknya penggunaan minyak goreng
digunakan sekali saja untuk menggoreng agar menjaga kandungan lemak baiknya.
5) Menghindari konsumsi daging dan ayam dengan kulit dan
jenis jeroan (organ bagian dalam) sapi, kambing, ayam seperti hati, otak, dan usus dan jenis
jeroan lainnya pada menu makanan sehari-hari.
6) Hindari makanan yang mengandung minyak
seperti pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng, ikan goreng, ayam atau
bebek goreng dalam sehari.
7) Membatasi konsumsi kuning telur tidak lebih dari 3
butir dalam seminggu. Dianjurkan untuk mengkonsumsi putih telur saja tanpa kuning telur dalam makanan sehari-hari, karena putih telur mengandung tinggi protein.
8) Hindari memasak sayuran dengan menggunakan santan atau minyak.
8) Hindari memasak sayuran dengan menggunakan santan atau minyak.
8) Sayuran atau ayam atau ikan sebaiknya diolah atau dimasak dengan cara di rebus
atau memanggang agar membatasi penggunaan minyak. Mengolah makanan dengan cara
merebus dapat memelihara zat-zat gizi dalam makanan. Sebaliknya menggoreng
makanan dengan minyak yang bersuhu tinggi dapat merusak zat-zat gizi yang
bermanfaat dalam makanan. Selain itu, penggunaan minyak yang berlebih dapat
meningkatkan kadar kolestrol dan kalori dalam tubuh yang dapat menyebabkan
kegemukkan. Jika ingin memanggang ayam atau ikan sebaiknya lakukan perawatan pada alat
panggangan karena dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker.
6) Mengkonsumsi
sumber kalsium
Apa
manfaat kalsium bagi tubuh?
Kalsium adalah mineral yang penting bagi
tubuh. Kalsium bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menormalkan
tekanan darah, mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis), melenturkan otot,
mencegah penyakit jantung, dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Apa saja makanan dan
minuman yang mengandung tinggi kalsium?
1) Susu low fat (susu rendah lemak) atau susu skim (susu tanpa
lemak), dianjurkan untuk dikonsumsi 2-3 gelas atau 40 mg per hari.
2)
Susu kacang kedelai dianjurkan dikonsumsi 2-3 gelas
per hari.
4) Sayuran yang mengandung sumber kalsium yang
baik seperti bayam dan brokoli yang dapat dikonsumsi 1 mangkuk per hari.
Apa yang tidak dianjurkan untuk sumber
kalsium?
Pada
penderita hipertensi, penggunaan susu yang sudah dikalengkan atau dikemas
seperti susu kental manis, keju, sumplemen kalsium, dan ikan teri asin sebagai
sumber kalsium tidak dianjurkan.
Bagaimana
contoh menu makanan diet untuk penderita hipertensi?
Contoh Menu Makanan
Diet Hipertensi
Hari
|
Pagi
|
Siang
|
Malam
|
Senin
|
Nasi
Sayur bening
Telur putih
Jeruk
|
Nasi
Tahu rebus
Sayur bening
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Sayur bening
Ayam rebus tanpa kulit
Pepaya
|
Selasa
|
Nasi
Sayur Sop
Ayam rebus tanpa kulit
Semangka
|
Nasi
Telur putih
Sayur Sop
Mangga
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Telur putih
Sayur Sop
Apel
|
Rabu
|
Nasi
Sayur bening
Ikan
Pisang
|
Nasi
Sayur bening
Ayam rebus tanpa kulit
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Sayur bening
Ikan
Pepaya
|
Kamis
|
Nasi
Telur dadar
Sayur bening
Pepaya
|
Nasi
Sayur bening
Ikan
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Sayur bening
Ayam rebus tanpa kulit
Pepaya
|
Jumat
|
Nasi
Tempe rebus
Sayur Sop
Apel
|
Nasi
Tempe rebus
Sayur Sop
Jeruk
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Tahu dan tempe rebus
Sayur Sop
Pepaya
|
Sabtu
|
Nasi
Cah sayuran
Ikan
Pisang
|
Nasi
Cah sayuran
Ayam rebus tanpa kulit
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Cah sayuran
Telur dadar
Apel
|
Minggu
|
Nasi
Tempe rebus
Sayur sop
Pepaya
|
Nasi
Tahu rebus
Sayur Sop
Cemilan yang tidak asin dan berminyak
|
Nasi
Ayam goreng
Sayur Sop
Pisang
|